Tersedia informasi Peribahasa dalam Bahasa Indonesia.

Adat pasang bertuturan naik

Nasib seseorang tidak selalu tetap, senang dan susah silih berganti


Air mata jatuh ke perut

Sangat bersedih hati tetapi ditahan/ disimpan saja


Akal tak sekali tiba, runding tak sekali datang

Tak ada sesuatu yang terus menjadi sempurna, mesti secara berangsur-angsur


Alah limau oleh benalu

Orang yang menyusahkan atau merugikan hidup orang tempat dia menumpang


Alah membeli menang memakai

Membeli barang bagus tetapi mahal masih lebih menguntungkan dari pada membeli barang murah tapi cepat rusak


Alang berdawat biar hitam

Mengerjakan sesuatu jangan tanggung-tanggung


Alang-alang berminyak biar licin

Mengerjakan sesuatu janganlah setengah-setengah, tetapi bersungguh-sungguhlah agar tercapai maksud dan tujuan


Alang berjawab tepuk berbalas

Kebaikan dibalas dengan kebaikan , kejahatan dibalas dengan kejahatan


Anak baik menantu molek

Memperoleh macam-macam keuntungan


Anggur yang baik tidak memerlukan karangan bunga

Orang bijak yang selalu berbuat baik tidak pernah mengharapkan penghargaan dari orang lain


Angin-anginan

Kedaan yang tidak tetap , selalu berubah-ubah, tidak stabil


Angus tidak berapi, karam tak berair

Perihal orang yang mendapat kesusahan yang jelas penyebabnya, misalnya akibat kematian orang yang sangat dikasihinya


Anjing ditepuk, menjungkit ekor

Orang yang tidak berbudi, jika dihormati menjadi sombong


Anjur surut bak bertanam

Bertipu muslihat melakukan suatu pekerjaan


Badai reda, hujannya pun turun

Terlepas dari marabahaya yang mengancam


Badak makan anaknya

Membuat aib terhadap keluarga sendiri


Bagai balam dengan ketitiran

Selalu berselisih, tak dapat bersatu padu


Bagai benalu api

Mengharapkan rezeki dari orang lain tanpa mau berusaha


Bagai batu jatuh ke lubuk

Hilang musnah


Bagai belacan dikerat dua

Mendatangkan aib bagi kedua belah pihak


Bagai beliung dengan asahan

Sangat dekat sehingga sangat sukar dipisahkan


Bagai belut kena ranjau

Seseorang yang licik dan cerdikt dapat terperangkap juga


Bagai beruk terpegang belacan

Perihal orang yang gelisah sekali


Bagai bulan berpagar bintang

Pantas sekali


Bagai cendawan dibasuh

Dikatakan kepada orang yang mukanya tiba-tiba berubah pucat sekali karena mendapat malu besar


Bagai disalak anjing bertuah

Permintaan yang harus segera dilaksanakan


Bagai keluang bebar petang

Berduyun-duyun, banyak sekali berkeliaran ke sana ke mari


Bagai duri dalam daging

Sesuatu yang selalu menyakitkan hati


Bagai jampuk kesiangan

Bingung, kehilangan akal tak tahu apa yang hendak diperbuat


Bagai kambing dihela ke air

Orang yang sangat enggan melaksanakan pekerjaan yang disuruhkan kepadanya


Bagai getah dibawa ke semak

Perkara yang makin bertambah kusut


Bagai kena jelantang

Orang yang sangat gelisah


Bagai kerbau dicocok hidung

Orang yang tidak punya pendirian atau hanya mengikut/ mengekor saja


Bagai kucing menjemput api

Kalau disuruh tetapi tidak kembali lagi


Bagai kura dengan isi

Sukar diceraikan , tidak pernah bercerai


Bagai melepaskan anjing terjepit

Tak tahu berterima kasih , sudah ditolong malah kita dimusuhinya


Bagai memakai baju pinjaman

Kelihatan tidak patut dan canggung apabila tingkah laku kita tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya


Bagai memegang besi panas

Melakukan sesuatu dengan perasaan takut dan khawatir


Bagai mendapat gunung intan

Sangat girang


Bagai menyimpan bangkai

Serapat-rapatnya menyembunyikan perbuatan buruk, lama-kelamaan akan ketahuan juga


Bagai orang terbuang

Seperti orang yang tidak berguna, tidak ada yang mengurus


Bagai musang berbulu ayam

Orang jahat berpura-pura baik


Bagai orang kena miang

Sangat gelisah karena mendapat malu di tengah orang banyak


Bagai orang membelah buluh

Suara yang keras dan tidak enak didengar


Bagai orang tua kebakaran jenggot

Bingung tak karuan , marah dan gelisah tak karuan


Bagai pelita kehabisan minyak

Sesuatu yang hampir mati


Bagai si buta pergi berbelut

Pengeluaran tidak sesuai dengan penghasilan, sehingga menyusahkan diri sendiri


Bagai ruas dengan buku

Selalu berdampingan


Bagaikan satu ton batu

Diibarartkan kepada seseorang yang sangat marah


Bahasa dan bangsa tidak dijual atau dibeli

Walaupun kaya, jika tidak berbudi bahasa akan dihina juga


Bajak lalu di tanah yang lembut

Orang yang lemah juga yang menjadi korban kecurangan atau kelaliman


Bajak patah banting terambau

Mendapat kemalangan yang bertubi-tubi


Bajak telah terdorong ke bencah

Perihal pekerjaan yang telah terlanjur dikerjakan


Baji dahan membela dahan

Memboroskan harta majikan


Baju sudah dari balai, tiba dirumah menyarungkan

Hukuman telah diputuskan


Bak banto dilonong air

Semua dalam kesusahan


Bak birah dengan keladi

Kiasan untuk dua orang yang mirip, tetapi sifatnya sangat berlainan


Bak bujang jolong berkeris

Kiasan kepada orang yang baru memperoleh kemuliaan atau derajat, tetapi gayanya berlebihan dan sombong


Bak gerah berbaju pula

Bertambah kesulitan


Bakar air ambil abunya

Pekerjaan yang tidak akan pernah berhasil


Bala lalu dibawa singgah

Sengaja mencari kesusahan


Bandot tua (ungkapan)

Kiasan untuk laki-laki tua yang masih menginginkan wanita muda


Banyak akal (ungkapan)

Selalu mempunyai jalan keluar untuk memecahkan masalah


Bangsat tak tahu akan disukarnya

Tidak tahu diri, orang miskin tak sadar dengan susah hidupnya


Banyak habis, sedikit sedang

Uang/ harta yang banyak akan habis juga terpakai, sedangkan uang/ harta yang sedikit dapat juga mencukupi. Cukup atau tidaknya uang/ harta seseorang bergantung pada hemat atau borosnya orang tersebut


Banyak bekerja sedikit bicara

Menggunakan waktu seefisien mungkin


Banyak habis, sedikit habis

Sifat uang sedikit habis, banyakpun habis juga, karena banyak pula pengeluarannya


Cacing menjadi ular naga

Orang kecil menjadi orang besar


Cabik-cabik bulu ayam

Dua orang bersaudara berkelahi/ berselisih , tetapi lama kelamaan berbaikan lagi


Cacat-cacat cempedak, cacat-cacat nak hendak

Pura-pura saja mencela padahal dalam hati sudah mau sekali


Cacing menelan naga

Orang yang berkuasa dikalahkan oleh orang yang lemah


Cadik terkedik, bingung terjual

Orang yang cerdik saja dapat meleset pendapatnya apalagi orang yang bodoh mudahlah ditipu orang lain


Calak-calak ganti asah , menunggu tukang belum datang

Sesuatu yang dipakai untuk sementara saja karena sedang menunggu yang lebih baik diperoleh atau tiba


Celaka dua belas

Suatu pernyataan yang menunjukan bahwa sesuatu membawa sial atau celaka


Cecak-cecak tang mengenai

Pura-pura (berkelahi, berselisih)


Cekerau besar ilang

Besar omong tak berisi


Cencang air tidak putus, pacung abu tak berbekas

Hubungan antara keluarga tidak akan putus sekalipun timbul perselisihan diantara mereka atau masing-masing anggotanya telah berjauhan


Cerdik bagai ekor kerbau

Kiasan kepada orang bodoh karena perbuatannya merugikan atau menyusahkan diri sendiri


Cerdik elang, bodoh si kekeh, oleh murai terkecoh juga

Orang bodoh, orang pintar, orang pemberani, semua bisa dikalahkan oleh orang yang menggunakan akal dan otaknya


Cencang dua serangai

Sekali jalan, dua pekerjaan selesai


Cincin dua setara

Kiasan kepada gadis yang bujang yang sama dan setara yang satu cantik , yang satu tampan


Cincin emas tiada tampan bermata kaca

Dikiaskan kepada gadis yang cantik jelita tidak cocok bila dijodohkan dengan lelaki yang tampangnya jelek


Cinta tak berbalas

Cinta sepihak yang tidak mendapat sambutan


Cirit saja yang besar

Badannya saja yang besar , padahal penakut


Coba-coba bertanam mumbang, siapa tahu jadi kelapa

Tetap berusaha walaupun peluang keberhasilan tidaklah besar


Cotoknya saja yang belum berbasuh

Jangankan mandi, cuci muka saja belum


Cupak dialih orang berdagang, jalan dialih orang lalu

Perihal suatu kebiasaan yang sudah berubah karena kemajuan zaman


Cupak dibawa ke negeri orang

Memakai adat sendiri di tempat orang lain


Cupak nan piawai

Perihal pelaksanaan hukuman yang adil


Cupak sepanjang betung, ada sepanjang jalan

Mengerjakan sesuatu hendaknya menurut aturannya, dan adat atau kebiasaan yang belakang


Dagangan berhambur yang dijual

Menceritakan cerita orang lain


Dagang telah tergadai ke Cina

Sesuatu yang sudah dilepas sulit untuk dimiliki kembali


Dahulu buah dari pada bunga

Kiasan seorang perempuan yang hamil sebelum menikah


Dalam genggaman (ungkapan)

Dalam kekuasaan


dahulu parang sekarang besi, dahulu sayang sekarang benci

Perihal perubahan hati seorang yang pada mulanya sangat menyayangi menjadi sangat benci


Dalam berselam, dangkal berjingkat

Bijaksana atau pandai menyesuaikan diri sehingga tidak mengalami kesulitan dalam bergaul


Dalam lurus biaperi

Perihal orang yang cerdik atau orang pintar berlaku jujur, namun untuk memanfaatkan kecerdikan atau kepintaran tersebut untuk memerdayai orang lain


Dari lecah lari ke duri

Menghindari kesulitan yang kecil, namun malah terperangkap ke dalam kesulitan yang lebih besar


Dalam madu berisi empedu

Kata-kata yang manis biasanya mengandung maksud jelek yang tersembunyi


Dapat karung timbul

Mendapat keuntungan yang besar tanpa bersusah payah


Dapat kopi pahit

Mendapat teguran/ peringatan yang keras dari pimpinan/ atasannya


Dari pada mendapat lebih baik kehilangan

Sangat membenci apa yang akan diberikan orang kepada kita


Daun nipah dikira daun labu

Salah paham atau salah pengertian karena enggan bertanya


Datar saja sawah dengan pematang dibuatnya

Tidak ada perbedaan antara yang kaya dan yang miskin


Daunnya jatuh melayang, buahnya jatuh di pangkal jua

Bagaimanapun sayangnnya kepada anak saudara, lebih sayang kepada anak sendiri


Dekat tak bercapai , jauh tak berantara

Tidak dapat mencapai sesuatu yang diidam-idamkan


Dengar cakap enggan, makan buah beluduk, dengar cakap orang terjun masuk lubuk

Berpikir sebelum bertindak dan tidak menghiraukan omongan orang lain


Dekat tak dapat ditunjal, jauh tak dapat ditunjuk

Perihal suatu perkataan atau perbuatan yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya


Dendang gonggong telur

Perihal seseorang perempuan berkulit kuning langsat dan cantik yang diperistri oleh seorang laki-laki hitam


Dengar-dengar merpati

Perihal perselisihan kecil yang membuat bertambah rapatnya suatu hubungan


Dia yang menyembunyikan penyakitnya tidak berharap untuk sembuh

Seseorang yang tidak mau mengakui kesalahannya berarti tidak mau memperbaiki kualitas dirinya


Diam seribu bahasa (ungkapan)

Berdiam diri saja , tidak mengeluarkan satu patah kata pun


Diam dibandar tidak meniru, di laut tidak masin

Perihal orang yang sudah lama menetap di suatu tempat, tetapi tidak mau menuntut ilmu yang bermanfaat di tempat tersebut


Diam-diam berisi

Meskipun diam, sebenarnya berilmu atau pintar


Diam-diam menghanyutkan

Meskipun diam, sebenarnya berbahaya


Diang tak berapi

Perihal memakai sesuatu , tetapi tidak mau bertanggung jawab


Diajak layu, dibubut mati

Sesuatu yang sudah tetap, jangan diubah lagi


Diberi sehasta hendak sedepa

Sudah diberi sedikit minta lebih banyak lagi, sangat rakus dan tamak, tidak pernah puas dengan apa yang sudah diperoleh


Dibuat karena alah, menjadi murka karena alah

Dikerjakan dengan baik ,tetapi disangka orang jelek juga adanya


Didenda dengan emas yang habis, dipancung dengan pedang yang hilang

Tidak melaksanakan hukuman dan tidak membayar dengan karena menghendaki perdamaian


Didukung disangka orang sakit, kiranya orang kekenyangan

Perihal menolong orang yang sebenarnya tidak memerlukan pertolongan


Diganjur surut bagai bertanam

Selalu mundur ke belakang


Digantung tak bertali

Perempuan yang tidak diberi nafkah, tetapi tidak juga ditalak


Digila beruk berayun

Dipermain-mainkan saja oleh perempuan cantik


Digenggam takut mati, dilepas takut terbang

Sesuatu hal yang sangat pelik/ sukar, karena apabila dibuang atau disimpan sama-sama merugikan


Dikasih hati minta jantung

Orang yang melunjak diberi sedikit tetapi minta lebih


Dikati sama berat, diuji sama merah

Dikatakan pada keadaan seimbang, sederajat tentang pangkat atau kedudukan


Di luar bagai madu, di dalam bagai empedu

Ucapannya sangat manis, tetapi hatinya sangat jahat


Di luar merah, di dalam pahit

Ucapannya sangat manis, tetapi hatinya sangat jahat


Dimana ada kemauan , disana ada jalan

Seseorang yang mempunyai niat dan mau berusaha, pasti ada kemudahan jika ada kesulitan yang menghadang-hadang


Di mana tak ada elang, akulah elang, kata belalang

Kalau tak ada orang yang pandai, orang yang bodoh pun mengaku pandai


Di mana tembilang terentak, di situ cendawan tumbuh

Bila timbul suatu kesukaran, akan dapat pula akan untuk memecahkannya


Di mana kayu bengkok disitulah hendak meniti

Orang bodoh jualan yang selalu ditipu orang


Diperbudak hawa nafsu

Hanya menuruti nafsu saja, tidak menggunakan pikiran sehat


Dituba sejakan ikan, dijala jaring, bukanlah ikan

Perihal seseorang yang tidak tahu malu


Dinding sampai ke langit, empang sampai ke sebrang

Larangan harus tegas supaya ditaati


Dipandang dekat, dicapai tak dapat

Kelihatannya mudah tetapi sulit mencapainya


Dibakar tak hangus, digantung tak mati

Sesuatu yang masih belum ada ketentuan atau belum pasti


Dimakan pakaian

Pakaian yang sangat cocok dipakai oleh orang yang rupawan


Enggan seribu, mau sepatah kata

Berdalih tidak menyukai sesuatu


Elang menerap buaya

Berlagak seperti mempunyai kekuatan , padahal tidak bisa apa-apa


Edan-edanan

Ungkapan untuk menyatakan kelakuan seseorang yang ugal-ugalan atau gila-gilaan


Ekor anjing betapa pun diluruskan tidak betul juga

Orang yang wataknya sudah jahat sekali pun berusaha berubah atau memperbaiki, ia akan mengulangi perbuatannya


Elang disambar punai panah

Perihal orang kaya atau yang berkuasa dikalahkan oleh orang yang lemah


Emas tiada bangsa pun berkurang

Tidak kaya (tidak berharta) dan tidak pula berketurunan ningrat


Empat susu, dua perut

Berbeda dalam keturunan , derajat dan martabat


Elok-elok di negeri orang jangan sampai berbuat salah

Pandai-pandai membawa diri ketika di negri orang, karena jika berbuat kesalahan, diri kita akan celaka


Elok kampung oleh rang tua, elok tepian oleh rang muda

Indahnya suatu daerah karena ada orang tua yang bijak, dan indahnya tepian karena ada orang muda yang berbudi


Elok tepian karena orang muda

Ramai dan indahnya tepian mandi karena adanya kaum muda-mudi yang berbudi


Emas berpeti, kerbau berkandang

Harta benda harus dipelihara dan dijaga baik-baik


Empat bangsal, lima genap, dikendur berdenting-denting, di tegang berjela-jela

Perihal orang yang bila dikerasi bersikap lembut, tetapi bila ditegur dengan lembut malah bersikap keras


Enggan lalu atal jatuh, anak raja ditimpanya

Perihal seseorang yang dituduh telah melakukan suatu kejahatan karena berada di tempat kejadian


Empang sampai ke seberang dinding sampai ke langit

Perintah larangan atau perintah yang harus dipatuhi


Entimun bungkuk

Seseorang yang nama dan kebenarannya tidak dianggap dalam pergaulan


Entimun tak tahu dibungkuknya

Ibarat seseorang yang tidak tahu kelemahan dirinya sendiri, tetapi selalu memaksakan diri


Emping terserak hari hujan

Orang yang menghadapi kesulitan untuk mengelola usahanya


Enak lauk dikunyah-kunyah , enak kata diperkataan

Perkataan/ nasihat yang baik itu seringlah diulang-ulang supaya terpahami dengan baik


Enam disangka loyang

Orang yang miskin disangka jahat, padahal sangat baik budi pekertinya


Enau memanjat sigai

Kiasan untuk seorang perempuan yang mengejar-ngejar seorang laki-laki


Gagak bersuara murai

Orang yang berwajah buruk, tetapi berbudi bahasa baik


Gabak di hulu tanda akan hujan, cewang di langit tanda akan panas

Suatu pertanda bahwa akan terjadi sesuatu pada waktu yang tidak lama lagi


Gabak menunggu hujan

Tinggal menunggu saatnya saja


Gading gajah yang sudah keluar itu bolehkah dimasukan pula?

Suatu keputusan yang telah dibuat, tidak boleh diubah lagi


Gaharu dibakar kemenyan berbau

Orang yang berusaha menunjukan kelebihannya agar mendapat kepercayaan dari orang lain


Gajah berak besar, kancil pun hendak berak besar, akhirnya mati kebebangan

Perihal orang miskin meniru-niru perbuatan orang kaya, akhirnya mendapat rugi


Gajah bertarung dengan gajah, pelanduk mati di tengah-tengah

Jika orang besar/ pemimpin berselisih, yang menanggung akibatnya orang kecil pula


Gajah di pelupuk mata tidak terlihat, semut di sebrang lautan

Kesalahan orang lain terlihat, kesalahan diri sendiri tidak terlihat


Gajah ditelan ular lidi

Perihal orang kuat dapat dikalahkan oleh orang lemah


Gajah mati karena gadingnya

Perihal orang besar atau mulia itu sering mendapat celaka oleh kebanggan atau kemuliaannya sendiri


Gajah mati tulang setimbun

Orang besar/ kaya yang meninggal akan meninggalkan banyak harta pusaka


Gajah seekor, gembala dua

Kiasan untuk perempuan yang menduakan suaminya atau berhubungan gelap dengan lelaki lain


Gamak-gamak seperti orang menyambal

Perihal mencoba-coba suatu pekerjaan


Gedang pander

Sudah besar, tapi bodoh


Gedang celana

Kiasan kepada orang yang penakut


Gelang rantai (ungkapan)

Kiasan yang ditunjukan kepada orang jahat yang di penjara dengan mengenakan belenggu besi pada kedua belah tangannya


Gelang tidak laga bentuk, laga keduannya

Suatu perselisihan cinta kasih, dan sebagainya, tidak berasal dari satu pihak saja, melainkan datang dari dua pihak


Galeng bagai cupak hanyut

Sombong, tinggi hati, dan berlagak seperti orang pintar, padahal otaknya kosong


Garam yang asin

Permintaan yang selalu dikabulkan


Gar-gar kata gelegar, rasuk juga yang menahannya

jangan terlalu percaya perkataan orang lain dalam menyelesaikan suatu perkara


Gatal mulut(ungkapan)

Usil, ada saja yang hendak dibicarakannya, meskipun tidak penting


Gawe berdegang air orang

Melakukan pekerjaan yang menguntungkan orang lain


Gayung bersambut, kata berjawab

Tak ada pertanyaan/ persoalan yang tak dapat dijawab oleh orang arif


Gayung bersambut, tepuk bersayap

Penghinaan dibalas dengan penghinaan


Hangat-hangat cirit ayam

Kemauan sementara yang akhirnya hilang


Hapus luat

Melupakan sesuatu yang tidak disenangi


Habis adat dengan kerelaan , hilang adat tegal mufakat

Adat lama boleh saja tidak dituruti apabila ada kata sepakat


Habis adat karena bekerelahan, habis cupak karena buatan

Perubahan terhadap sesuatu yang telah diputuskan harus dirundingkan terlebih dahulu


Habis ampan kerong-kerong tak dapat

Melakukan perbuatan yang sia-sia


Habis gelap terbitlah terang

Kegelapan tidak akan selamanya ada , bila sudah waktunya akan datang pula kebahagiaan


Habis hari berbilang hari

Berhari-hari, lama


Habis hulubalang bersiak

Jika dalam peperangan, hulubalang sudah habis, yang digunakan adalah siak (orang alim atau santri)


Habis manis sepah dibuang

Suatu barang atau seseorang yang tidak diperdulikan atau dilupakan karena tidak ada lagi manfaatnya


Habis takut timbul berani

Perihal orang yang selalu mengalah dan sabar terus, namun terus ditekan sehingga lama-kelamaan dia akan balik berani melawan


Harap hujan dilangit, air di tempayan ditumpahkan

Karena mengharapkan sesuatu yang lebih besar dan belum pasti, yang sudah dimiliki dilepaskan


Hancur badan dikandung tanah , budi baik terkenang jua

Meski jasad manusia sudah tidak berbentuk lagi, jika manusia ini pernah melakukan budi baik maka orang lain pasti masih mengingat budi baiknya itu


Harap-harap cemas

Was-was, khawatir


Hari baik dibuang-buang, hari buruk dikejar-kejar

Mengejar peluang atau kesempatan baik yang pernah diabaikan sebelumnya


Harap pada yang ada, cemas pada yang tidak ada

Orang yang tidak memliki kesabaran


Hari ini sedang panas panjang, kacang lupa akan kulitnya

Orang yang lupa asal usulnya


Hari tak selamanya panas

Nasib orang tidak tetap, mujur dan malang silih berganti


Harimau ditakuti sebab giginya

Orang ditakuti karena mempunyai kekuasaan , tetapi bila kekuasaan itu tak ada lagi, tak seorang pun takut padanya


Harimau mengaum tidak menerkam

Orang yang sangat marah biasanya tidak akan memukul


Harta pulang kepada tuan

Pakaian yang cocok dikenakan oleh pemakainya


Harimau menyurukkan kuku

Orang yang kaya atau berilmu tidak suka menunjukan kekayaan atau kepandaian


Harum seperti malaikat lalu

Sangat harum, sangat banyak memakai wangi-wangian


Hati bagai baling-baling

Orang yang berpendirian tidak tetap selalu berubah-ubah


Hati bagai dianyang

Rasa perasaan hati yang sangat pedih


Hati nurani yang baik ibarat bantal empuk

Orang yang tidak berbuat kesalahan hatinya akan tenang


Hati tungau sama dicacah, hati gajah sama dilapah

Banyak atau sedikit dibagi rata


Haus darah (ungkapan)

Perihal orang yang suka membunuh


Hawa pantang kerendahan, nafsu pantang kekurangan

Tidak mau kalah dengan orang lain


Hawa nafsu besar, tenaga kurang

Terlalu banyak keinginan tetapi tidak mempunyai kemampuan


Hemat pangkal kaya, sia-sia utang tumbuh

Bila ingin kaya harus berhemat, sebab bila boros akan menambah utang


Hendak menangguk ikan, tertangguk pada batang

Mengharapkan keuntungan , namun kerugian yang diperoleh


Hidup dari tangan ke mulut

Keadaan seseorang yang penghasilannya pas-pasan


Hidup dikandung adat, mati dikandung tanah

Ketika hidup mengikuti aturan dan kebiasaan yang berlaku, setelah mati berserah diri kepada Tuhan


Hidup di ujung gurun orang

Hidup sengsara mengharapkan bantuan dari orang lain


Hidup segan mati tak mau

Kiasan kepada orang yang tetap bertahan hidup walaupun dalam keadaan yang sangat susah


Hendak hinggap tiada berkaki hendak mencekam tidak berkuku

Hendak melakukan suatu pekerjaan , tetapi tidak ada alat yang memadai


Hendak ulam, pucuk menjulai

Sangat beruntung, mendapatkan sesuatu lebih dari apa yang diharapkan


Hidung dicium, pipi digigit

Menyembunyikan atau menutupi perbuatan jahat dengan menggunakan perbuatan baik


Hidup berakal, mati beriman

Dalam melakukan sesuatu hendaknya menggunakan akal pikiran


Ilmu tanpa agama buta, agama tanpa ilmu lumpuh

Ilmu dan agama haruslah saling beriringan


Ikan belum dapat, airnya sudah keruh

Pekerjaan belum selesai sudah terjadi perselisihan


Ibarat burung, mata lepas badan terkurung

Terjamin dan terpelihara tetapi tidak bahagia karena terkurung


Ijuk selembang, tali di situ keluan di situ

Perihal seseorang yang mempunyai penghasilan yang sangat kurang untuk mencukupi kebutuhan keluarganya yang banyak


Ijuk tak bersaga, lurah tak berbatu

Tidak mempunyai seorang pun sebagai pelindung


Ikan di laut dipipiskan lada

Takabur, rezeki yang belum di tangan, tetapi pastikan akan di peroleh


Ikan gantung, kucing tunggu

Kesal melihat barang yang di inginkan tetapi tidak mungkin diperoleh


Ikan terlihat jala tiba

Orang yang bijaksana sudah tahu apa yang dimaksud oleh orang lain, meskipun maksudnya belum diutarakan


Ikat boleh di ubah, takut bagaimana mengubahnya

Kebiasaan seseorang mudah di ubah sedang tabian sukar diubah


Ikut hati mati, ikut rasa binasa, ikut mata leta

Barang siapa hidupnya hanya mengikuti hawa nafsu, selamanya dirinya akan binasa


Ilmu engkau yang dijaganya, harta dibagi semakin habis

Suatu pandangan hidup yang menyatakan bahwa ilmu lebih utama daripada harta


Ilmu orang dihormati, lebih orang dihargai

Pengetahuan dan kelebihan orang lain haruslah dihargai


Ilmu yang diamalkan ibarat pohon kayu yang tidak berbuah

Ilmu yang tidak bermanfaat


Intan dikatakan batu kerikil

Tidak tahu menghargai barang yang berharga


Ingat-ingat sebelum kena, sia-sia negeri alah

Nasihat agar selalu berhati-hati dan waspada dalam bertindak, karena kalau ceroboh dapat mencelakakan


Ingat-ingat yang diatas, yang di bawah akan menimpa

Hati-hati sebelum berbuat sesuatu


Intan dan berlian jangan dipijakkan , Untung dan malang tidak dapat ditolak

Untung dan malang tidak dapat ditolak


Inai terkepung, kuku tanggal

Pekerjaan sudah selesai dikerjakan , tetapi tidak memberikan manfaat apapun


Jangan didengarkan siul ular

Jangan pedulikan tipu daya musuh


Jangan membuang air mandi bayi bersama bayinya

Ambilah yang baik-baik dan buang lah hal yang jelek-jelek


Jangan memotong hidung sampai melukai wajah

Jangan membuka aib keluarga karena sama dengan membuka aib sendiri


Jadi kuda beban

Jadi orang peralat, tanpa diperhatikan kesejahteraannya


Jadi ayam betina

Penakut, jadi orang penakut


Jadi bumi langit

Perihal seseorang yang menjadi tumpuan harapan


Jadi kain basahan

Jadi orang hina


Jadi kuda pelajang bukit

Perihal menjadi orang kaya yang diperalat, tetapi tidak diperhatikan kesejahteraannya


Jagung tua tak hendak masak

Bagai menyekolahkan anak yang nakal dan bodoh, uang orangtua habis, anak tak pernah lulus


Jalan diasak orang lalu, cupak dipepat orang menggalas

Perihal orang pendatang mengubah adat istiadat negeri yang didatanginya


Jalan diasak orang menggalas

Adat istiadat kita diubah oleh pendatang/ orang asing


Jalan di tepi-tepi , benenang orang jangan dipijak

Jaga setiap langkah dan perbuatan , jangan sampai melanggar hukum dan hak orang lain


Jalan raya titian batu

Suatu kebiasaan kukuh, tidak berubah-ubah


Jangan menunda sampai besok apa yang dapat kamu kerjakan hari ini

Segala sesuatu yang dapat dikerjakan hari ini sebaiknya diselesaikan hari ini juga, agar besok dapat mengerjakan yang lain lagi


Jangan liat kurang panggang

Perihal orang yang keras kepala dan sukar diberi nasihat


Jangan membawa harpa ke pesta

Jangan membicarakan hal-hal yang sama terus menerus karena akan menyebabkan orang lain merasa bosan


Jangan menendang ujung yang tajam

Jangan melawan yang kuat karena akhirnya kita sendiri yang akan menderita


Jangan mengajari nenek menghisap telur

Jangan mengajari orang yang lebih berpengalaman dari kita


Janganlah bermain api, ia akan membakar dirimu sendiri

Berhati-hatilah dalam bertindak , janganlah melakukan hal-hal yang mengandung bahaya karena dapat menyebabkan kesulitan bagi diri sendiri dan orang lain


Jangan menggantikan kuda ditengah sungai

Kerjakanlah pekerjaan sampai selesai jangan menghentikannya dengan pekerjaan lain di tengah jalan


Jangan menyebut gundukan tanah sebagai gunung

Janganlah membesar-besarkan hal yang sepele karena akhirnya dapat menimbulkan kesulitan


Jangan menyimpan seluruh telur dalam satu keranjang

Jangan mempertaruhkan semua harta dalam satu usaha, karena kalau usaha gagal, semua harta akan hilang


Jarak serasa hilang, bercerai serasa mati

Tak tahan berpisah atau berjauhan


Janganlah menjadi keledai yang berkulit singa

Jangan merasa yang paling hebat padahal sesungguhnya tidak mempunyai kemampuan apa-apa


Janji biasa mangkir, titian biasa lapuk

Tiada semua yang di dunia ini dapat berjalan sesuai dengan kehendak kita


Janji peganglah mati, sumpah tahan dilapah, pegang pituah baik-baik

Memegang janji, menjaga kesetiaan dan kepercayaan


Janji sampai bilangan genap

Sudah menjelang ajal


Janji sampai sukatan penuh

Perihal orang yang sudah mendekati ajalnya


Janji sehabis bulan

Mudah berjanji, tetapi susah menepati


Jaras dikatakan raga jarang

Perihal seseorang yang mencela orang lain, padahal ia sendiri sama dengan orang yang dicelanya itu


Jangan takut pada anjing yang menggonggong, tetapi takutlah pada anjing yang diam

Tidak usah takut pada orang yang banyak bicara karena adakalanya ia tidak berpengetahuan luas, tetapi takutlah kepada orang yang pendiam karena adakalanya ia pintar dan banyak akalnya


Jangan tangisi rembulan

Janganlah mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin dicapai karena sia-sia


Jangan terlalu banyak besi di perapian

Jangan terlalu banyak rencana sehingga tidak satu pun terlaksana


Janganlah melihat kuda pemberian pada mulutnya

Janganlah mengeluhkan tentang pemberian orang lain


Janganlah memuji hari sebelum ia lewat

Janganlah bersenang hati, sebelum sesuatu yang diharapkan benar-benar terwujud


Janganlah menangkap bayangannya dan lepas isinya

Kerjakanlah urusan penting dan jangan urusi hal-hal yang sepele


Karam didarat ada jua tinggal tungku-lekar, karam di laut habis sekali

Bila mendapat kesusahan di tempat atau di negeri sendiri dapat meminta bantuan, tetapi apabila kesusahan di tempat orang, susah mendapat bantuan


Karam di laut boleh ditimba, karam di hati bila kan sudah

Kehilangan orang yang dicintai lebih menderita dari pada kehilangan harta


Karam tiada berair

Hal mendapat kemalangan tanpa sebab nyata


Karena nila setitik, rusak susu sebelanga

Hanya karena kesalahan kecil yang nampak tiada artinya seluruh persoalan menjadi kacau dan berantakan


Karung yang kosong tidak dapat berdiri tegak

Dalam keadaan sangat lapar, sulit untuk berdiri tegak


Kabar angin (ungkapan) Kabar atau berita selentingan yang belum dapat dipastikan kebenarannya


Kabar jauh dengar-dengarkan , kabar dekat pikir-pikir

Semua kabar atau berita yang datang harus diselidiki dahulu kebenarannya


Kacang tiada lupa dengan junjungannya

Perihal orang yang dalam keadaan apapun, susah dan senang, miskin atau kaya tidak pernah melupakan jati dirinya dan tidak melupakan teman-temannya


Kain lama dicampak buang, kain baru pula dicari

Dikiaskan kepada orang yang bercerai dengan istirnya karena telah jemu, kemudian menikah dengan perempuan lain


Kain basah kering dibadan

Perihal keadaan yang teramat miskin


Kain berkait

Kehendak yang datang karena diminta


Kalau dibalun sebesar kuku, kalau digumpal segumpal tanah

Sesuatu yang bisa dibuat ringkas atau diuraikan panjang lebar


Kalau hendak berbuat kerja, duduk berunding bersama-sama

Segala sesuatu yang dikerjakan, sebaiknya dirundingkan terlebih dahulu agar hasilnya baik


Kalau kail panjang sejengkal, jangan lautan hendak diduga

Kalau ilmu belum seberapa, jangan hendak melawan orang pintar dan berpengalaman


Kalau kawin ke Batubara, kalu mati ke Malaka

Perihal orang yang mau senangnya saja


Kalau kena sepak biar kaki yang berkasut, kalau kena pukul biar oleh perempuan yang berbudi

Kalau berdebat lebih baik dengan orang yang pandai karena bermanfaat


Kalau kucing tidak bermisai, tidak ditakuti tikus lagi

Orang besar kehilangan kebesarannya, sehingga tidak disegani lagi


Kalau pandai mencengceng akar, mati lalu ke puncaknya

Bila dapat menguasai pimpinannya, anak buahnya tak akan berdaya lagi


Kalau seperti kundur labu boleh dibelah

Sesuatu yang telah terbukti kebenarannya


Kalau tiada berpadi, sembarangan kerja serba tak jadi

Kalau peralatan dan biaya tidak mencukupi, segala pekerjaan tidak akan berhasil baik


Kambing harga sebenggol

Karena tidak memiliki pengalaman, anak muda merasa kegirangan, padahal akan mendapat bencana


Kambing hitam (ungkapan)

Orang yang dituduh atau yang dijadikan korban suatu kejahatan


Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya

Lain negara/ daerah lain aturan dan adat istiadatnya


Laba sama dibagi , rugi sama diterjuni

Sama-sama untung dan sama-sama rugi secara adil


Langit runtuh bumilah terban

Kehilangan tempat bergantung atau menumpangkan hidupnya


Langkah lalu, angan-angan bertumbuk

Baru hendak melakukan suatu pekerjaan, sudah mendapat hambatan atau rintangan


Langkas buah papaya

Perihal suatu yang mustahil


Lagi lauk lagi nasi

Seseorang yang mendapatkan dua pertolongan dalam satu pekerjaan


Lahirnya menolong, batinnya menggolong

Orang pandai yang kelihatannya bermaksud menolong, namun dalam hatinya da maksud yang tidak baik


Lain lauk lain nasi

Seseorang yang mendapat dua keuntungan dari satu pekerjaan yang telah ia kerjakan


Lapuk oleh kain sehelai

Hanya mempunyai satu pasangan hidup sampai akhir hayat


Lapur ayam betina

Perihal seorang suami yang dikalahkan oleh istrinya nbaik dalam perundingan ataupun hal-hal lainnya


Lebih baik bermamak ke tunggul dapat juga cendawan

Meminta pertolongan kepada kaum kerabat sendiri sebelum kepada orang lain


Laku seperti goreng pisang

Menyatakan betapa lakunya atau larisnya suatu barang yang sedang dijual


Laba tertinggal harta lingkap

Modal sudah habis dan usah yang dilakukan tidak mendatangkan keuntungan sama sekali


Laksana terung bertunang ikan kering

Perihal perjodohan yang sepadan


Labu dikerobok tikus

Perihal anak dara yang tidak perawan lagi


Ladang tajam sebelah

Perihal orang yang tidak perawan lagi


Ladang tak tahu akan majalnya

Perihal orang yang tidak tahu diri


Ladang yang berpunya

Perihal wanita yang sudah bersuami


Lapuk -lapuk diganti , usang-usang dibaharui

Perihal sesuatu yang selalu dipakai dan dirawat


Lain dulang lain kaki, lain orang lain hati

Setiap orang berlainan pikiran , perasaan dan keinginannya


Lain gatal lain digaruk

Lain yang menjadi persoalan , lain pula yang dipecahkan


Laki pulang kelaparan , dagang lalu ditanakkan

Perihal orang yang lebih suka mengurusi persoalan orang lain dari pada urusan sendiri


Laksana garam dengan asam

Cocok sekali, seia-sekata


Laksana apung-apung dipermainkan ombak

Nasib yang tidak berketentuan, seperti nasib anak yatim


Laksana apung-apung di tengah laut, dipukul ombak hanyut ke tepi

Perihal kedudukan yang belum mantap


Laksana laba-laba membuat sarang

Dikiaskan kepada orang yang mengerjakan pekerjaan yang sangat sulit, tetapi hasilnya tidak ada dan tidak menguntungkan


Laksana lembu dogol tak boleh ditanduk hanya boleh disundul

Mengeluarkan seluruh kemampuan dalam perkelahian atau pertandingan


Lepas putih, hitam dapat

Yang telah dimiliki lepas dari tangan, dan yang diharapkan ternyata tidak didapat


Lebih baik bengkok dari pada patah

Lebih baik mempunyai sedikit saja dari pada tidak punya sama sekali


Laksana manau ,seribu kali embat haram tak patah

Perihal sesuatu uang sangat tangguh


Laut madu berpantaikan sakar

Seseorang rupawan yang selalu berkata manis dan lemah lembut


Lecah di kaki

Dikiaskan kepada seseorang laki-laki di Minangkabau yang menikahi perempuan , kemudian hidup di rumah istrinya, tetapi tidak punya tanggung jawab dan hanya sebagai penumpang saja tetapi apabila ada yang tidak menyenangkan hatinya, ia akan meninggalkan istrinya


Lalang yang terbakar, secerek menumpang mati

Orang-orang yang besar bersengketa , rakyat kecil juga yang menderita


Lalat lebih mudah ditangkap dengan madu dari pada dengan cuka

Untuk menarik orang lain agar menaruh hormat kepada kita, hendaknya kita pun menghormati orang lain


Landasan yang baik tidak takut kepada palu

Orang yang kuat pendiriannya tidak akan goyah oleh halangan apa pun


Lang pungguk lang berikan, tidur siang berjaga malam

Kiasan yang ditujukan kepada seorang pencuri , yang biasa melakukan kejahatannya pada malam hari untuk mencuri , sedangkan siang hari dipergunakan untuk tidur


Lambat laga asalkan menang

Biar lambat, maksud tercapai dengan baik


Lang menerap buaya

dikiaskan kepada seseorang pemuda yang merenggut bunga dari sanggul seorang gadis


Langit akan disiagai, lebat akan disiar

Perihal melakukan pekerjaan yang sia-sia


Langit berkelir, langit bertemberang, salah-salah pikir jadi hamba orang

Angan-angan atau pikiran yang hanya menurutkan hawa nafsu dapat membawa kehinaan


Langit dapat dilukis sudut kambut diserayakan

Mengungkit-ungkit kesalahan orang lain, tetapi kesalahannya sendiri ditutup-tutupi


Langit diungkir, anak istri kelaparan

Perihal orang yang berlagak sibuk, tetapi hasil kerjaannya nihil


Langit menyungkap kelapa

Tidak dapat menolak keinginan atau perintah orang yang berkuasa


Makan tak enak , tidur tak nyenyak

Serba susah karena tidak enak perasaan , makan tak kenyang tidur tak enak


Makan hati berulam jantung

Mendapat kesusahan karena perbuatan orang terdekat


Makan bubur panas-panas

Bertindak tergesa-gesa karena ingin mendapatkan keuntungan , tetapi malah mendapatkan kesulitan


Makan kerawat

Sangat miskin sehingga tidak punya apa-apa lagi untuk dimakan


Mabuk kepayang

Menanggung rindu karena cintak tak berbalas


Mabuk bunga selasih

Berdiri sempoyongan karena minuman keras


Mabuk diberuk berayun

Selalu berangan-angan


Mabuk dienggan lalu

Mengangankan sesuatu yang tidak mungkin didapatkan


Madu satu tong, jikalau rembes, remesannya madu juga

Keturunan orang baik, biasanya baik juga


Mabuk kira-kira

Banyak angan-angan


Mahal didapat sukar dicari

Perihal sesuatu yang tidak mudah didapatkannya


Main api hangus, main air basah, main pisau luka

Jangan melakukan sesuatu yang berbahaya bila tidak ingin mendapat kesusahan


Mahal tak dapat dibeli, murah tak dapat diminta

Perihal sesuatu yang sulit diperoleh


Main kayu

Melakukan perbuatan kasar


Main-main ikan badar

Perihal orang miskin yang meniru-niru perbuatan orang kaya


Makan bersabitan

Hidup senang dalam kemewahan tanpa harus bekerja keras


Makan masak mentah

Tidak dapat membedakan antara yang baik dan yang buruk


Makan upas berulam racun

Hidup dalam penderitaan


Makanan enggan tak tertelan oleh pipit, makanan pipit janganlah dihabiskan oleh enggang

Orang kecil dan lemah jangan hendak melawan orang besar dan kuat, orang kuat jangan menyakiti orang yang lemah


Makan sudah terhidang, jamu belum datang

Perihal seorang gadis yang belum juga menikah pada hal usianya sudah sangat mencukupi


Maksud bagai maksud manau

Melakukan pekerjaan yang sangat sukar


Malam berselimut embun, siang bertudung awan

Sangat miskin dan tidak mempunyai tempat tinggal


Malang celaka raja genggang, tuak terbeli, tungjang hilang

Perihal orang malang yang ingin memperoleh tujuan kedua, namun tujuan pertama lepas dari tangan


Malang tak dapat ditolak, mujur tak boleh diraih

Tidak ada nasib seorang pun yang dapat menghindarkan diri dari nasib baik dan nasib buruk


Malas ketika muda, buruk ketika tua

Gunakanlah kesempatan selagi muda, karena jika malas selagi muda maka hidup di hari tua akan mendapatkan kesusahan


Maling berteriak maling

Orang jahat yang menceritakan kejahatan orang lain untuk menutupi kejahatannya sendiri


Malu berdayung perahu hanyut

Bila tidak mau berusaha, maka tidak akan mencapai tujuan yang diinginkan


Malang tak berbau

Untung dan malang tidak dapat diketahui


Malu bertanya, sesat dijalan

Bila tidak mau berusaha, maka tidak akan mencapai tujuan nya


Malu kalau anak harimau menjadi anak kambing

Orang yang berasal dari keturunan orang baik-baik, biasanya takkan menjadi jahat


Malu muka (ungkapan)

Malu yang tidak dapat disembunyikan


Malu tercoreng pada kening

Mendapatkan malu atau aib yang tidak dapat ditutupi lagi karena sudah diketahui oleh orang banyak


Mandi dengan air secupak

Pekerjaan yang dikerjakan dengan tanggung-tanggung


Mandi di hilir-hilir, berkata di bawah-bawah

Perihal seseorang yang mengutamakan sopan-santung dalam segala tindakan


Mandi sedirus

Mendapat pujian yang tidak pada tempatnya


Manikam sudah menjadi sekam

Sesuatu yang tidak dapat dipergunakan lagi karena sudah usang dan rusak




katakamus.id merupakan situs referensi untuk mencari kata, makna kata dan arti kata! © 2019

Tentang Kami | Disclaimer | Privacy Policy| Keyword Pencarian