Kata kata cinta romantis untuk pacar kekasih Kumpulan Kata kata cinta romantis cocok untuk pasangan, pacar atau kekasih.


Kata kata cinta romantis untuk pacar kekasih

Artikel » Kata kata cinta romantis untuk pacar kekasih

Mungkin memang sudah takdir kita seperti ini, merasakan bahagia dalam bentuk yang berbeda. Kau bahagia dengan cara meninggalkanku, dan aku bahagia saat bersamamu dulu, kini kau bisa tertawa bersamanya. Sedang di sini aku masih menikmati luka


Di saat aku hampir berhasil melupakanmu, tiba-tiba kau hadir dan merusak usahaku dan kini aku teringat kembali akan Perih hati yang kau buat waktu ini


Saat ini di luar petir Tengah bergemuruh, sedang didalam hatiku rindu bertemu denganmu dan aku hanya bisa menunggu tibanya waktu


Aku pernah menginginkan sesuatu hubungan yang utuh meski pada akhirnya harus runtuh. Sebab aku sadar mengokohkan cinta tak semudah menutup dan membuka kedua mata, tapi tentang Bagaimana menjaga rasa yang ada di antara kita dengan cara saling percaya dan saling terbuka


Segala sesuatu yang dirasakan sendirian memang terkadang menyakitkan, sama seperti saat kita mencintai. Seseorang memperjuangkannya mati-matian tapi diabaikan


Meski kini kau bukan lagi penyemangatku tapi setidaknya masih ada satu hal yang membuatku untuk harus bersemangat, Menggapai Mimpi


Tak ada yang lebih berantakan dari daun-daun yang berguguran, ada yang kurindukan selalu melihat senyummu yang membuat aku kecanduan


Maaf jika dulu aku terlalu abai padamu, tapi Kini Aku Telah sadar bahwa yang selalu sabar menuntun langkahku dengan doamu agar aku kembali ke hatimu


Aku bisa saja menebas jarak, menyatukan sekat yang memisah. Namun aku lebih memilih menunggu memang bukan hal yang mudah, tapi aku suka. Aku bisa saja sabar sampai rindupun doa-doa deras mengalir di setiap hembusan udara, menyatu dalam relung jiwa dan perihal temu biarku serahkan saja pada waktu


Menatap Indah langit kelabu seakan terbayang wajah indah di mataku sedikit rasa rindu itu kini jadi candu Kasihku, kita adalah satu aku dan kamu sebagai cinta yang utuh yang tak terpisahkan oleh jarak dan waktu


Bersama kalian aku tak mengenal kesedihan, setiap waktu hanya terurai canda tawa diantara kita arti kalian hidupku seperti pelangi warna-warni nya senantiasa melukiskan pola senyum di Rona bibirku


Kini yang diam-diam diharapkan yang mati-matian dipertahankan terlepas dari genggaman tak lagi berada dalam pelukan, hanya melintas sebagai bayangan terlihat samar di tengah keramaian dalam kesunyian malam yang menjelma Kenangan


Simpan sedihmu ciptakan ceriamu senyummu karena lebih berharga daripada tangismu. Ayo tegakkan kepala dunia menunggu pancaran cahaya dari wajah bahagiamu, lipatlah kenangan pahitmu simpan di dalam kotak karena hari ini adalah Harimu


Kenanglah aku sebagai aku yang kau kenal dulu, bukan yang sekarang Sebab aku bukanlah siapa-siapa


Jangan hanya karena kau pernah mengalami Pedihnya kehilangan Lantas kau membenci hujan yang datang perlahan.
Sesungguhnya ia datang bukan untuk mengingatkanmu pada kenangan akan penghianatan, tapi untuk menyampaikan rindu yang tak kunjung dipertemukan


Kau bilang kau rindu padaku tapi saat waktu berhasil mempertemukan kita mengapa kau enggan menatap ku


Ini masih terlalu pagi namun mimpi tentangmu telah membangunkanku dari rindu yang terjaga


Terkadang tanpa kita duga dialah seseorang yang mampu mencintaimu apa adanya


Entah kenapa saat aku menatap langit bayang wajahmu selalu datang diantara remahan bintang-bintang apa aku terlalu rindu


Aku pikir setelah memberimu kesempatan kedua, Kau akan benar-benar berubah nyatanya kau hanya ingin mengulang kejadian yang sama menyakitiku hingga kembali terluka


Aku suka berlama-lama dengan sepi, Sebab ia bisa menenangkan kegunaan hati. Tapi aku benci ketika rindu tiba-tiba turut menghampiri


Inilah yang aku takutkan saat kita sepenuhnya percaya kepada mereka namun yang didapat hanya rasa kecewa yang menyesakkan dada


Kekasih mungkin ada saatnya kita kan lelah oleh sebuah penantian, ketika jarak tengah menyekat kita dan ketika rasa bosan telah meracuni kita. Tapi kau tak perlu meragukan perihal kesetiaanku bukankah kita telah berjanji untuk tak saling menghianati


Memang saat ini kita tak bisa bersama tapi Ijinkan aku untuk tetap menyebut namamu dalam setiap doaku, karena Siapa tahu Tuhan masih mengijinkan aku untuk melengkapi tulang rusukku


Kini kita bukan lagi dua orang yang saling terikat, telah terjadi antara kita berdua. Dan Jangan menganggap bahwa kau adalah segalanya, sebab selepas perpisahan yang telah terjadi aku bisa saja melupakanmu kapanpun aku mau


Di hadapan senja Aku ingin jangan lagi ada jeda diantara kita, Mari saling menjaga dan merawat cinta hingga kita menua bersama dan Abadi dalam pelukan semesta


Kalau bicara soal nyaman sofa di rumah juga bisa bikin nyaman


Dan aku hanya bisa mendoakan agar kau selalu bahagia, selebihnya aku pasrahkan pada Allah


Terima kasih telah menamparku dengan penghianatan, cukup ini lebih dari sakit Semoga bahagia dengan caramu yang keren


Aku akan mendapat hidup ini untukmu dan untuk cinta kita sudah lah aku bahagia memilikimu
Terima kasih untuk semuanya Maaf telah merepotkanmu


Kau tahu mengapa saat kita bersama Aku menginginkan waktu cepat berlalu, bukan karena aku membencimu.
Aku tak ingin membuatmu jatuh dan berharap hanya itu saja, sebab aku tahu bagaimana rasanya Berada di posisi itu.
 Saat kita sepenuh hati mencintai tapi tidak dengannya yang malah mengabaikan setega ini


Dengan semua kesaksian yang membuatku runtuh aku tetap berjuang dan berdiri karena aku yakin yang tulus lah yang akan berhasil untukmu dan aku tetap berdiri


Selepas Kau Pergi Aku hanya ingin mengingatkan jangan lupa kau bawa pulang rindu beserta segala kenangan


Aku bahagia, mungkin inilah Karma yang pantas kau rasa sebab kau telah membuang seseorang yang begitu menginginkan mu sepenuh hati dengan sia-sia


Tak usah melulu membahas soal hati jika darimu saja masih sering membuat Patah Hati


Bahkan sampai detik ini aku tak menyukai keberanian untuk menatap matanya lebih lama sebab, aku pernah dibuat cinta oleh pandangannya yang pertama


Terima kasih telah menguatkanku disaat semua orang ingin menghentikan langkahku


Salah semua baik-baik saja walau Sebenarnya aku pernah jatuh karena cinta


Jika kali ini lenyap yang kamu pinta ,Yakinlah luka yang kita terima hujan jadi sahabat dan malam jadi penjahat


Sikap seluruhnya sesukamu warasku tetap memeluk harap


Rasa yang paling menyakitkan adalah ketika kita terjebak pada cinta yang rahasia tanpa berani mengutarakan, dan hanya bisa memendam perasaan hingga pada akhirnya hanya Berujung sia-sia


Lalu untuk apa kau biarkan hadir jika pada akhirnya Kau bukanlah kenyataan ku sebagai takdir


Pada Jingga yang menawan ingin kuceritakan perihal melepaskan yang saat ini sedang aku usahakan ini. Mulai Hilangkan rasa rinduku perlahan, kubiarkan tersapu angin hingga terbawa ke atas awan sebab rindu yang kujaga tak juga mendapat balasan


Jika aku tahu saat itu Kau akan kembali mematahkan hatiku yang belum seutuhnya pulih, aku memilih untuk tidak mengenalmu terlebih dulu


Soal rindu aku tak bisa berpura-pura, untuk besok aku tak akan membiarkan perasaanku perlahan terbunuh oleh egoku


Perih adalah ketika kita sudah sepenuhnya memberi hati Namun nyatanya ia tidak benar-benar mencintai


Melangkahlah, kenang saja jatuhku bahwa aku pernah tertatih menunggu sadarmu dengan letih


Malam kau mengingatkan aku pada rindu, meski kini yang dirindukan telah jauh berlalu dengan seenaknya pergi dan tak mau mengerti bahwa disini masih ada hati yang setia menanti untuk dikunjungi


Dia yang membuatku perih tapi dia juga yang membuatku Rindu


Aku suka nulis, percuma bicara kau tuli terhadapku


Untuk menghasilkan apa-apa aku sudah jatuh berkali-kali dan lagi rindu menaruh berartinya Ingatanku


Berpikirlah dahulu sebelum berbicara, sebab hati yang tersakiti tidak akan bisa kembali seperti semula. Sama halnya dengan gelas pecah yang tak dapat kembali sempurna
Kata Romantis


Disaat orang yang kamu sayangi tak menghargaimu, Percayalah kelak akan ada seseorang yang jauh lebih baik menghargaimu. Karena disitulah dimulai kebahagiaan untukmu dan kehancuran untuk orang yang tak bisa menghargai sebuah hubungan


Kuakui aku jatuh cinta pada aksara, Oleh sebab itu aku bisa berbicara pada semesta walau hanya lewat untaian kata tapi yang kuceritakan ialah tentang kita


Singkat saja Aku ingin dibuatkan minuman manis di setiap pagi, sertakan senyumanmu yang manja


Seandainya semua bisa berbalik apa kau bisa sekuat aku dan bagaimana jika aku yang berhenti mencintaimu terlebih dulu. Apa kau akan merasakan kehilangan aku seperti aku kehilangan kamu yang tak lagi mencintaiku saat ini


Adalah rindu yang menamparku seperti ini memang terluka tapi ini mulai terbiasa


Aku sengaja bersembunyi di ruangan paling sunyi hanya untuk sejenak mengistirahatkan hati agar tak melulu disakiti


Kamu adalah alasanku Mengapa aku tetap disini menunggumu tanpa aku disisimu dan menunggu kau bahagia denganku karena kamu adalah jantungku di setiap waktu


Kubiarkan retina kita bertemu agar aku bisa mengetahui apa yang ada di dalamnya, Apakah itu cinta ataukah dusta


Aku tahu siapa posisiku sekarang, aku Cuma wanita ketiga di hubunganmu. Aku tahu ini salah, tapi apakah salah jika aku mencintaimu walau hanya di balik layar


Percuma peduli kalau pada akhirnya harus dialpakan lagi untuk kesekian kali


Semua kebahagiaan yang telah terjadi ternyata semu, dan kau hanyalah fatamorgana ku yang ku Biarkan Berlalu Sebab aku sadar menggapaimu adalah ketidakmampuanku


Bagaimana kau tak akan mendapatkan yang terbaik, jika dirimu saja tak lebih baik


Apa selama ini hadirmu memang semu pasar aku pada sebuah pengharapan akan kebahagiaan yang tak berkesudahan meski telah berkali-kali aku semogakan


Tak usah bersusah payah berubah jika itu membuatmu merasa tak bahagia


Kumpulkan benih-benih luka yang berserakan kemudian jadikan sebuah karya


Sebelum kita kembali menjadi aku dan kamu kita pernah saling menggenggam sebelum akhirnya terdiam. Kita pernah saling mempertahankan sebelum akhirnya melepaskan, dan kita pernah saling berpelukan sebelum akhirnya melupakan. Sampai akhir Kini kita kembali berjalan sendirian dan tak lagi beriringan


Kau mengajarkanku satu hal percaya, ya percaya bahwa siap memiliki juga harus siap melepaskan


Biarkan saja dia yang telah lepas pergi Terhempas, jangan lagi kau kejar sebab dia bukan layang-layang


Rindu ini harusnya tidak pernah kesakitan, Bila saja yang memiliki kejelasan tujuan tapi aku sendiri masih kebingungan pada siapa rindu ini diantar kan


Tenang saja mereka bukan Tuhan yang bisa menghentikan langkah kita menuju kesuksesan


Menuliskan setiap pemikiran ide dan harapan harapanmu itu saja sudah merupakan sebuah permulaan


Hidup ini harus Balance Jangan sampai kita fokuskan dalam satu hal terus selalu melupakan hal-hal lain yang juga sama pentingnya


Bagaimana jika kau yang berada di posisi ku mencintai dalam pinjam Apa kau akan kuat Bertahan


Kapan kita bisa berkumpul dan menikmati kebersamaan tanpa harus sibuk dengan gadget masing-masing


Kau adalah sesuatu yang sulit kujamah harap demi harap selalu aku semogakan dalam untaian doa. Namun semua hanyalah angan semata yang tak akan pernah menjadi kita dalam kisah yang nyata


Aku berjalan menyusuri sebuah kenangan sepanjang malam aku terdiam berdiri menatap ke arah persimpangan jalan ada jejak tubuhmu yang masih melekat di sana. Aku melihat bayangmu semakin nyata di ingatan kuatnya pada hati Inikah yang dinamakan Rindu


Hadirmu serupa senja menebar segala keindahan dengan Jingga yang memesona lalu tiba-tiba pergi tanpa ada kalimat perpisahan


Kita sama-sama pecandu kamu dengan kopimu dan aku dengan senjaku. Lalu kapan kita bisa menikmati kopi dan senja dalam satu meja di beranda Yang Sama


Aku bukan wanita yang pandai menyembunyikan rasa aku hanya wanita biasa yang rentan terluka


Aku menunggumu dalam sepi mengingat janjimu yang akan datang menghampiri. Aku akan di sini sampai kau benar-benar kembali, karena aku percaya kau tak akan mematahkan hatiku untuk kedua kali


Harusnya Jika kau tak berniat untuk masuk Jangan berdiri di depan pintu, Pergilah sebab kau menghalangi mereka yang akan singgah


Dengan melihat senja diriku ingat akan keikhlasan dan tanpa adanya penyesalan, sebab matahari terang yang nantinya akan redup dan tenggelam akan terganti dengan adanya malam yang dihiasi indahnya bintang dan rembulan. Dan ketika yang terlihat istimewa menghilang mungkin saat itu yang lebih baik dan bisa menerima akan datang


Semoga kau bahagia dengan pelukannya tak perlu kau peduli sedalam apa aku terluka tapi setidaknya Ajari Aku untuk ikhlas melepaskan


Mata sayup tertutup, dada lapang terbuka, hiasan hasrat bertatap muka, jadi rahasia tertahan kata pancaroba, suasana jiwa selaksa nyawa tanpa raga


Aku berharap hari ini hujan turun dengan syahdu, membawa aroma tanah yang kau suka. Lalu matahari muncul malu-malu sembunyi di belakang awan yang membiru. Aku tak ingin kulitmu memerah tak nampak cerah dan jika bulan datang malam itu biarkan angin datang dengan tenang masuk melalui celah untuk  membelai kau yang telah lelah


Maling teriak maling, maling sudah berpaling, suaranya tak dianggap penting, berpendapat malah salah, yang didapat perhatian Semakin menjadi cacian, benar dan salah sudah tak jadi masalah, yang terpenting ada yang mengalah biar tak berulah


Disaat seperti ini Aku kagum dengan hati teguhnya, Seraya mengguncang raya ini sebatas langit tak pernah mundur meski sedikit melihat


Itu sore yang sunyi kala itu aku berdiri ditengah hujan yang membasahi sekujur tubuhku. Hingga gigil memelukku bersama rintik hujan yang selalu membawaku pada kenangan yang ingin ku ulang bersamamu


Kalau akar sudah tak mengakar, batang sudah tak mau lagi tumbuh, daunnya hanya menjadi peneduh dan dahannya Hanya Jadi penyejuk ini. Kutunggu kau yang lelah bersandar di tubuhku dan kesejukan hati mu nanti


Di balik senja yang menawan ada yang sedang kunantikan yaitu adzan maghrib berkumandang


Tanpa sadar Kau telah menamparku dengan ucapan Yang kalau  Lontar sedang aku hanya bisa sabar


Yang terkasih Apa kabar hari ini? apakah waktu berlalu sama ketika ada aku dan tiada kamu karena di sini seperti sang waktu membenciku entah apa salahku, Tapi waktu enggan berlalu


Waktu tak pernah salah, mungkin aku terlalu terburu-buru menjatuhkan rasaku pada pelukan orang yang salah. Hingga akhirnya cintaku bermuara pada luka yang nyata


Jika jarak Tengah menyekat kita, pandanglah langit senja disana rinduku bertebaran menghampirimu melalui sapuan Bayu Dan doaku adalah sebaik-baik pengirim Rindu


Diriku adalah warna dan dirimu adalah cahaya warna menjadi tiada gunanya tanpa adanya cahaya


Seperti pelangi yang datang setelah hujan begitupun kebahagiaan yang selalu beriringan dengan kesedihan


Teruntuk sahabatku jika kau lelah dengan masalah dunia yang ada, Ingatlah bahwa aku selalu memelukmu dengan doa-doaku


Berawal dari tamu kini hadir merangkul pilu Yang Tak Berujung temu, apa aku ada di hatimu atau hanya sekedar angin yang berlalu setidaknya hadirlah dalam mimpiku dan jangan pernah berlalu


Di keheningan malam membuatku semakin rindu sebuah kehangatan, namun kutahu jarak lah yang telah memisahkan, meski hasrat ini selalu menginginkan apalah daya aku hanya bisa diam


Semua yang kulakukan untukmu adalah sesuatu hal yang menyenangkan bagiku Sahabat Cintaku tak mengenal pengorbanan


Kau bilang kau cemburu Ketika Senja berhasil merebut pandanganku dari matamu. Tenanglah Sayang, bukankah aku pernah bilang kau dan senja adalah dua hal yang tak pernah luput dari pandanganku


Sepenggal kisah yang pernah ku perjuangkan akan terkenang pada waktunya


Keluarlah, Pejamkan matamu sejenak merasakan tetesan air hujan yang membasahi mu sebanyak itulah kenangan ini merindukanmu


Ada rasa yang sengaja kusimpan diam-diam, ada peduli yang sengaja ku abaikan dan Semua kulakukan dengan sengaja


Ketika kita sama-sama dipermainkan oleh cinta, akan tiba saatnya kau telah menyadari bahwa seseorang yang pernah begitu mencintaimu. Kini tak lagi berada di tempatnya semua terlambat dan ia telah jauh berlalu


Kulihat ada mendung Di Matamu, namun tangan ini terdiam tak mampu menghapus Lara yang kau rasakan. Langkahku terdiam dalam ketidakberdayaan Sebab aku tahu hatiku hanyalah sebuah hal yang tak kau harapkan


Aku ini terlalu mabuk dengan rindu yang  tenggak setiap waktu


Sebab aku mengerti lelahnya berjuang sendirian, tak ada bahu untuk bersandar, tak ada tangan untuk digenggam. Hanya ada waktu yang mungkin siap melepaskan


Kau tampak sempurna bagai bintang di langit remang, cahaya terpancar Tebarkan pesona dan begitu indah dipandang, sayang kau tak lagi bisa kuraih. Bayangmu di udara yang bebas melayang menembus Ingatanku membuatku menginginkanmu. Doa tak henti ku ucapkan semoga jadi nyata dan kita bersatu terpadu dalam rasa cinta yang tulus denganku


Aku masih terdiam menunggumu disini hingga jiwaku sepi rindu ku Bandung ingin bertemu sebab kau mengusik hatiku


Kepulan kabut Tertinggal pada Secangkir Kopi ku pagi ini, senyummu tadi malam sembari ku teguk perlahan dan melebur menjadi kenangan manis tak terlupakan


Untuk semua kedinginan Jangan biarkan aku gigil tanpa hujan. Beri Aku Kepastian jika kau masih ingin, untuk aku tetap bertahan


Tiada yang lebih indah dari malam selain dirimu yang hadir sebagai bintang gemerlap di angkasaku


Sebelum menamparmu dengan sepi Belajarlah memeluk lukamu sendiri


Mungkin pertemuan kita di batas senja ada kontribusi antara alam dan semesta memang tak pernah ku duga namun sebab itulah aku jatuh cinta


Diriku mencintaimu seperti kasih sayang seorang petani yang khusyuk berdoa meminta hujan agar padinya tak lagi kehausan


Mungkin aku tak bisa mencarimu di luasnya samudra, Tapi aku akan selalu menunggu di tepian Dermaga Karena itu adalah Jalan pulangmu satu-satunya


Rindu  ini curang tak pernah berkurang namun jangan kau ulang luka yang telah usang


Dari rasa tak bersuara biarkan kata berkelana hingga tercipta Karya sempurna penuh makna


Betapa rindu mengusik kalbu aku Diam Terpaku menantikan temu


Beri ruang dan waktu bagiku agar aku dapat sedikit berfikir Mengapa yang tulus Selalu dikhianati


Menjengkelkan bukan, kau tumpah bersama hujan dan aku rela basah kuyup karenanya


Kenangan adalah lagu Malam Yang diputarkan tiba-tiba oleh perasaan


Terkadang aku bingung dengan Rindu, Selalu saja mengusik tak kenal waktu.Pun sepagi ini telah membuat gaduh rasanya ingin segera aku tuntaskan kepadamu


Saat ini kita sedang merangkak untuk saling mendekatkan diri seperti kaki-kaki hujan yang berjalan rintih mengetuk butik-butik mawar untuk mekar


Pesan untuk Kartini masa kini, tak usah kau membuang waktumu sia-sia, lakukan saja hal sederhana misalnya cukup sediakan pensil dan selembar kertas kau akan bisa mengubah dunia menjadi jauh lebih terang


Katakan sayang bila sayang, katakan cinta bila cinta. Jangan coba berpura-pura seperti tak ada rasa tapi dihati sayang


Aku diam tanpa kata, lihat kau sama dia luka tinggal begitu saja, sedang rasa belum binasa


Terlambat, sebuah penyesalan takkan lagi berarti ketika detik waktu telah berlalu


Ada harapan yang dilangitkan semoga rasa nyaman bukan sekedar angan, dan ijinkan aku mendekapmu pada gigilnya malam untuk menghangatkan rinduku padamu


Terkadang kita dibingungkan dengan sikap mereka yang suka mencari cari kesalahan orang lain, kemudian menertawakannya seolah-olah itu hal yang terlucu. Sedang tanpa ia sadar bahwa dosa tidak selucu itu


Berusaha peduli pun percuma, bila selalu diacuhkan tak ingin lagi berharap lebih jika hanya rasa iba yang kau beri


Apa aku harus terus-terusan bersikap bodoh untuk bisa membuatmu tertawa? Ingat, aku juga punya rasa lelah


Jangan memaksaku untuk melupakanmu, sebab aku terlalu mengingat semua tentangmu


Ada yang diam-diam terluka, sebab melihatnya tertawa, tapi buka dia alasannya


Sepagi embun menyapa mentari, sepagi ini rinduku menyapamu lagi


Malam minggu, biarkan yang lain sibuk berorasi dijalanan, saya cukup berkreasi bersama sepinya malam dengna setumpuk kenangan dan meliarkan imajinasi. Sembari meneguk secangkir kopi yang masih hangat ini untuk sekedar mencari inspirasi


Ada yang saling diam, padahal dalam hatinya ia selalu berbicara rindu. Ada yang inginmemulai pembicaraan, namun terlalu sibuk sembunyikan detak jantung


Di beranda, akan tiba sang senja datang dengan jingga walau sementara. Dan aku masih bertanya-tanya sebenarnya yang aku rasakan rindu atau apa


Kalau sekarang kamu mencoba untuk peduli setelah sekian lama mengabaikan, yang kamu dapatkan hanya penyesalan


Kali ini aku menyerah, sebab rasaku telah terbuang percuma. Hanya sia-sia saja jika menunggumu bersua. Langkahku kembali kupastikan terhenti sampai disini. Kau tau kenapa? Karena aku sadar diri


Sebelum berada pada titik yang bernama cinta, kita telah melewati beberapa gradasi rasa. Sebab itulah ketika seseorang begitu mencintai terlalu dalam akan sulit melepaskan


Jika denganmu aku pernah tertawa lepas, maka kini aku sudah melepaskanmu dengan ikhlas. Sungguh yang masih sulit adalah menerima kenyataan bahwa selama ini aku hanya sebagai pelampiasan


Ketika harapanku kau patahkan, saat itu juga kepercayaan turut terhancurkan. Mungkin yang patah masih bisa tumbuh tapi yang hancur tak akan pernah kembali utuh


Bayangmu begitu nyata disudut mataku, sehebat inikah aku mencintaimu


Dalam ruang maya kita bertemu dan belajat bersama


Pergilah kemanapun kamu suka. Kamu juga butuh waktu untuk sendiri. Untuk menilai diri, agar tak salah dalam melangkah lagi


Jika setiap doa akan kembali pada kita, apa saat kudoakan dirimu kau akan kembali padaku


Melamuni kepergianmu sama saja menyediakan tempat untuk luka yang ingin berpesta


Seperti gelas ini, dia pernah menjadi indah, sebelum pecah. Dia pernah menjadi utuh sebelum terjatuh, seperti halnya hati saat ini kecewa, dia pernah bahagia, sebelum terluka


Bagaimana anda mau dihargai jika nada sendiri tidak mau menghargai usaha orang lain


Apa berjuang itu seperti menanak nasi di atas kayu bakar? kau menunggu apinya agar tak padam, tak jadi besar. Kau mengatur kondisinya agar nasimu tak mentah pun gosong, kau meniup-niupnya hingga wajahmu panas, abunya mengenai matamu. Bahkan air matam keluar begitu saja,yang kau pikirkan hanya bagaimana nasinya bisa matang dengan baik dan dapat dinikmati bersama


Apa menunggu itu seperti mendaki gunung? Meski kau tau rasanya lelah yang di topang punggung dan kakimu. Namun saat mencapai puncak seketika kau lupa rasa sakit itu? Bahkan bila perlu kau ingin mendaki yang lebih ekstrim lagi demi mendapat puncak yang indahnya abadi


Selamat pagi kamu yang jauh dimata dekat dihati. Bayangmu serupa mentari hangat menyusup sanubari. Entahlah kasihku ribuan detik telah menelanmu, namun senyuman manismu bak candu merindukanmu sama saja menyiksaku


Menunggu, jika itu sebuah perlombaan, aku berhak mendapat banyak mendali


Ada yang pernah membahas rindu, tak pernah mengukur jarak tapi bedoa agar dapat bertemu dan dalam diam Allah mencatat sebagai doa yang akan dikabulakan kelak ada


Aku seperti menantikan senja di ujung petang berdiam diri hanya memeluk bayang, petang mulai meremang, namun perihal senja yang kunantikan, ia tak juga datang


Kau sama sekali tak perlu bersusah paya seperti itu. Dimataku kau sudah yang satu-satunya, tenanglah sejauh apapun aku terbang, padamu aku akan kembali


Masa lalu, aku bisabahagia dikeramaian, aku bisa tersenyum dengan kesepian. Lalu dimana kamu sekarang? Ini tak seperti biasanya


Bukanlah untuk mencapai tujuan kita butuh kepastian? Tidak hanya menggantungkan pada sebuah pengharapan


Pada selembar kertas putih tintatu selalu menorah namamu, yang kurangkai menjelma puisi untuk menuntaskan segala rinduku. Rinduku kebingungan mencari tempat adamu begitu kerap menghilang seperti senja yang menenggelamkan bayang seseorang


Selamat pagi kamu yang disana, meski hanya lewat ruang dan maya kita saling sapa. Namun selalu ada harap temu yang nyata dan segalanya telah kutitipkan dalam Doa


Tersesat kini rindu telah terpincang dan tak tahu arah pulang


Segala hal tentang rasa kutuliskan pada selembar kertas berjudul puisi


Ajari aku cara mencintau paling benar, hingga taka da lagi suara bisikan syaiton yang ku dengar


Padahal kita hanya sebatas teman, tapi entah kenapa aku merasa nyaman, padahal diantara kita ada sebuah jarak yang membuat hatiku tak mampu bergerak. Ohh Tuhan apa:


Aku jatuh cinta lagi, pada seseorang yang tak ingin dirinya pergi. Tuhan tegur aku jika ini salah, aku mencoba mengalah


Ini tentang hidup, tentang sebeerapa kuat agar api semangat tak mudah redup. Ini tentang perjuangan, tentang seberapa mampu diri kita untuk dapat bertahan. Ini tentang kehidupan, bukan mencari alasan untuk lari dari kenyataan


Yang bersungguh-sungguh akan tetap menggenggam tanganmu dalam seperti apapun, yang bersungguh-sungguh akan tetap setia mendoakanmu selama waktu apapun


Lama tak jumpa, matamu tetap indah seperti benda dijarimu itu


Patah hati itu biasa usaha buat move-on nya yang luar biasa


Jika aku terlahir sebagai penulis jangan heran kalau namamu ada disetiap lembaran bukuku


Ketika perasaan tak mampu kutuliskan lewat kata, hanya hati yang bersedia bersuara, pun doa-doa yang kubicarakan diam-diam bersama Allah, aku berharap kita segera dipersatukan dalam sebuah ikatan yang sah


Dan cinta yang terlahir dari dua patahan hati yang disatukan kembali oleh takdir


Ribuan kembang api telah menggema pada langit dini hari tadi, babak baru kita masih berjalan dan aku terus berjuang untuk merpertahankanmu sedang kau bersi keras melupakanku


Masihkah kamu ingat dua hal yang pernah kita perdebatkan ketika hujan tiba, ialah perihal rindu dan kenangan


Sampai kapanpun kau akan menjadi rumah untuk doa-doaku menetap, dan kau adalah surge untukku berpulang kelak, ibu


Aku sempat berpesan pada angin tuk menyampaikan rasa rinduku, dan aku pernah menitip rindu pada hujan yang jatuh berhamburan, karena ku tak mampu mengatakan rindu, sebab rindu itu berat


Dan merindukanmu adalah bagian dari rutinitasku


Sebab aku percaya, segala sesuatu yang datangnya dari Allah adalah baik, sekalipun aku kehilangan dirimu


Perkara melupakanmu ini bukanlah halyang mudah, sebab tak bisa ku pungkiri jika dalam sepi akau masih saja memikirkanmu


Ketika 2 dimensi tampak bahagia tanpa ada yang tau sedih bersembunyi di balik dimensi yang sesungguhnya


Jodoh itu seperti skripsi butuh berkali-kali direvisi di universitas kehidupan hingga sidang penentu lulus atau tidaknya ke pelaminan


Pahitnya pengkhianatan selalu memberikan pelajaran, namun ketika kita sadar bahwa persahabatan adalah segalanya dan selamanya maka semua akan kembali seperti sedia kala


Masih ada hari untuk merampungkan kisah diiringi doa dan sua kiranya tak lagi menurunkan Kenang agar Kututup setiap sub bab Kerinduan dengan kesimpulan senyum kerelaan


Saat kata kamu berserakan dalam deretan puisiku namun tidak dalam hatiku kamu akan abadi di sana tertata rapi pada ruang paling tersembunyi


Ketika waktu menolak bersatu namun hati bersikeras untuk menunggu sedang aku tanpa ragu menginginkanmu lalu apa kau masih peduli padaku?


Kita butuh ruang sendiri untuk lebih mengerti Apakah ini masih cinta atau sudah kebiasaan Semata


Aku bangun pagi sekali menyirami rindu agar tak layu sambil menunggu di petik olehmu


Kamu tak butuh gula untuk secangkir Rindu tambahkan saja sepotong kenangan rasanya akan lebih manis


Aku bukan orang yang gampang jatuh cinta sekalinya aku cinta Aku jatuh dengan gampangnya


Aku suka menulis Aku menyukai putaran dan ayunan kata-kata yang dengan indahnya berkelindan dengan emosi manusia


Mengawali pagi dengan alunan Al Fatihah bibir lembut memuji dengan barisan kalimat indah mengharap segala nikmat pada Jumat berkat melangitkan seribu untaian doa agar diijabah


Kamu seperti pelangi di senja aku indah sekali Namun sayang hanya sesaat lalu hilang


Terima kasih Setidaknya masih ada kamu yang selalu membuatku tertawa stiker melepaskan segala Lara dari setumpuk luka bersamamu aku temukan bahagia yang sederhana


Coba lihat langit yang mulai memudar dari wajah petang tak mengapa wajahmu tak kunjung pudar dari Ingatan


Dusta Diatas Kertas berpijak pada hati yang mudah patah runtuhnya Pelangi bergambar duka


Pagi ini aku tak ingin lagi menuntut soal janji biar saja kau coba merasakan pakai hati kuharap kemudian kau nikmati agar mengerti arti sejati yang suci


Jendela yang kau tutup itu tempat segala tumbuh ku Iyalah benih-benih setiap rasa yang mengajari perihal cemburu


Setidaknya kita berlayar di kapal yang sama kita tidak pernah tahu akan dibawa ombak ke mana


Jangan lagi mencoba menyembuhkan kuku dengan lukamu aku sudah tak ingin berbagi luka dengan sumber Lukaku


Bahagialah kamu tugasmu tidak selalu tentang menyenangkan hati mereka yang membencimu


Aku berhutang rindu padamu Aku bingung dengan apa harus kubayar


Sore ini kita sudahi saja katamu lalu Sejak kapan kita pernah benar-benar memulainya


Di luar sedang panas-panasnya sedangkan aku basah kuyup melihat  hujan yang turun dari kelopak matamu


Hai mantan apa kabar? Kalau kamu mau sehidup semati dengan pasangan yang sekarang Mari kita mendaki gunung bertiga Nanti kalau sudah sampai di Puncak aku dorong kalian berdua ya biar cinta kalian Abadi


Cinta itu tak bisa ditebak kalau bisa ditebak bukan cintamu namanya tapi teka-teki silang


Purnama berdendang diantara kawanan bintang-bintangYang berkedip syair kan ribuan cerita malam adalah rumahnya sedangkan hatimu adalah sandarannya


Lalu aku harus apa Haruskah Ku keringkan nestapa dengan mencari obat penawar luka di perandu jingga


Karena ketulusan hanya sekedar predikat ketika cinta bertepuk sebelah tangan


Cahaya Lentera tak mampu kalahkan terang Pesonamu pada Binar mata yang tersembunyi setumpuk peluh akan kesabaranmu namun kau tetap tegar meski ombak Samudra menghapus tubuh Runtah darimu aku belajar segala makna kehidupan mungkin diksi ku tak mampu lagi menerjemahkan apapun perihal kamu yang aku tahu segala kesempurnaan telah ada pada dirimu dan kau adalah perempuanku ibu


Jika adanya rindu akan membuat gelisah, mengapa rindu harus tercipta? Jika rindu tak dapat bertemu, rasa akan mengurung di ruang kedap, merasakan rindu yang terlarang


Melangkah untuk mengambil resiko lebih baik daripada terdiam untuk menghindari resiko, sukses butuh diperjuangkan bukan melepas kesempatan


Terkadang kita memang perlu keluar dari zona nyaman


Kenapa harus pergi, hujan diluar semakin menjadi, tinggalkan lebih lama disini, menikmati berdua secangkir kopi


Disini aku menangis dengan kesetiaanku, sedang kau disana tertawa dengan pengkhianatanmu. Jika ini memang caramu agar bahagia, baiklah aku rela meski sakit hati kurasa, menyesakkan dada, semoga saja kamu tidak salah jalan menuju persinggahanmu


Hay masa lalu, pikiranku berhalusinasi kejam dipenghujug malam ini, sebab luka yang kau tancapkan begitu dalam hingga merobek hati ini.


Masih sanggupkah aku meski hanya sekedar merindumu? Sementara engkau semakin larut dalam hangat dekap peluk penggantiku, kubiarkan saja meski kau asyik menari dan tertawa di atas deritaku.


Karena aku percaya akan sesuatu yang indah, kelak menghampiriku


Cuek jare jual mahal, Ramah jare murahan ewoh ancen urep ndek jaman seng kakean mangan micin


Berjuang dalam kenyataan, melawan pahitnya kelaparan, demi manampung receh atas belas kasihan. Namun malang tak ada yang perhatian


Semoga kelak kita menuju pelabuhan yang sama, semoga genggaman kita satu hingga usia senja, bersamamu adalah keseriusan, mendoakanmu adalah keharusan


Bolehkah malam ini menjadi milik air mataku sejenak


Pagi ini kuracik aksaraku, kutuangkan kedalam secangkir rasa rindu, kubiarkan menggenang bersama kenangan. Hingga menumpuk dan tumpah sampai akhirnya kembali kusedih dengan aroma pertemuan. Agar rasa tak menjadi sia-sia dan menjadi pas untuk kemudian dinikmati bersama


Kenapa masih belum tidur, sedang aku menunggumu hadir dimimpiku


Aku suka caramu membuatku jatuh cinta, menghadiahkan luka lalu pergi tak pernah ada yang terjadi dengan kita


Nyatanya menyimpan seribu rasa sendirian sakitnya menyesakkan dada, memilukan hati yang tak terluka, pernah akau mencoba bertahan, namun akhirnya memaksa untuk melepaskan. Mengapa? Sebab aku lelah berjuang sendirian. Terimakasih atas rasa perih yang kau beri selama ini kini aku berhasil melepaskan bayang-bayangmu dengan usaha dan caraku sendiri


Kutatap bintang pada sunyinya malam, terlintas bayangan yang kelam berusaha kehempaskan perlahan, namun ia pergi pun enggan. Lantas bagaimana rasa ini memilah, untuk beranjak saja entah, hatinya terluka parah, pun juga aku


Selamat pagi mentari pagi menyambut hangat hari ini, sembari kunikmati secangkir kopi. Semoga semangat serta langkahku teriringi bersama doa-doa yang kupanjatkan subuh tadi


Dan kini kau adalah ingatan terburukku, sebab bayangmu menjelma sosok yang tak layak untuk diingat kembali, pun juga semua tentangmu telah sirna, seiring berjalannya waktu


Lali, opo ngapusi? Ning ngarepe bapak ibuku sliramu nate janji ndadekke aku katresnanmu sawiji, nanging saiki nyatane kowe nglali lunga tanpa pamit, kepincut rondho anak siji wes sewelas sasi ora enggal bali


Sunyi itu menusuk sukmaku menyesali tawa, menyalahkan waktu, terkurung sudah semua asaku diujung nestapa yang menderu


Seumpama kotak crayon memberi warna dihidupku, kau lukis senyum bahagia di hariku, dan setiap detik selalu tentangmu


Terima kasih sungguh perih ini menikam hati


Terima kasih karena masih menjagaku walau kita tak bisa lagi bertemu, ikatan batin kita takkan pernah putus, walau maut memisahkan sekalipun



katakamus.id merupakan situs referensi untuk mencari kata, makna kata dan arti kata! © 2019

Tentang Kami | Disclaimer | Privacy Policy| Keyword Pencarian