Saudaraku berada dalam situasi yang sangat sulit. Istrinya berpisah darinya setahun yang lalu. Mereka memiliki dua anak, pada saat itu berusia 3 dan 5 tahun.Mereka pindah dari apartemen umum mereka, masing -masing menjadi milik mereka. Mereka berbagi sebagian besar anak -anak setiap minggu, satu minggu dengan ibu, satu minggu dengan ayah.
Saya melihat bahwa saudara lelaki saya benar -benar kewalahan dan kelelahan.Setelah lebih dari setahun ia masih memiliki kotak bergerak penuh berdiri di apartemen barunya. Dia nyaris tidak menyelesaikan pekerjaan rumah dan beruntung bahwa majikannya mentolerir bahwa dia sering harus pergi lebih awal untuk menjemput anak -anak dari tempat penitipan anak tetapi dia merasa tidak enak karenanya.Dia memberi tahu saya bahwa dalam seminggu ketika anak-anak bersama mantan istrinya, setelah bekerja dia hanya jatuh ke sofa untuk beristirahat tanpa energi yang tersisa untuk melakukan hal-hal baik untuk dirinya sendiri, seperti mengikuti hobi.
Saya sudah sering berbicara dengannya tentang mendapatkan dukungan.Saya telah mendaftar di portal pengasuhan anak lokal, membaca profil pengasuh, membuatnya sadar akan penawaran seperti itu, dan bahkan dibahas dalam keluarga kami bahwa kami akan berbagi biaya pengasuh di antara kami.
Reaksi pertamanya adalah pushback.Kemudian, dia menghangatkan ide itu tetapi tidak pernah mengikuti. Kemudian dia mengatakan dia berpikir bahwa itu akan membutuhkan waktu bersama anak -anaknya.Semua pengasuh itu juga menawarkan bantuan dalam rumah tangga, seperti mencuci pakaian atau hidangan, ia dapat memilih seberapa sering mereka datang, dan mereka dapat melakukan dukungan lain seperti menjemput anak -anak dari tempat penitipan anak atau sekolah agar dia mendapatkan bantuan dengan jadwal kerjanya. Tapi tidak.Dia akan bolak -balik dan menjadi agresif dengan cepat ketika saya mengambil topik ini.
Saya seorang ekspat yang tinggal di benua lain, jadi saya hanya dapat membantu dari jarak jauh dengan mengorganisir hal -hal.Ayah kami meninggal setahun yang lalu, ibu kami masih bisa merawat anak -anak seminggu sekali selama beberapa jam tetapi dia tidak ingin meninggalkan mereka di sana karena dia takut dia tidak bisa mengatasinya.
Pada titik ini saya tidak tahu harus berbuat apa lagi.Tampaknya jelas bagi saya dan semua teman umum yang telah saya ajak bicara bahwa dia kewalahan. Dia butuh bantuan tetapi tidak menerima apa pun. Di atas semua itu, pandemi telah memperkuat segalanya.
Dia mencintai anak -anaknya dan merupakan ayah yang hebat dengan integritas moral dan hanya niat terbaik. Tapi saya khawatir itu menyakitinya dan akhirnya juga anak -anak.
Bagaimana ayah ini bisa dibantu?